Langsung ke konten utama

INI TENTANG PILIHAN!

 

 

Sobat! pernah mendengar quotes?, bunyinya kurang lebih seperti ini. “Menjadi tua adalah suatu keharusan, tetapi menjadi dewasa adalah suatu pilihan”.

Usia tua belum tentu dewasa, usia muda belum tentu tak dewasa. Terkadang kita lupa bahwa dewasa itu adalah pilihan, bukan tua usia kita akan dewasa, bukan soal itu! Banyak diluar sana orang-orang yang tua usianya namun prilakunya tak mencerminkan capaian usianya saat ini. sebaliknya, tak sedikit pula orang-orang di luar sana yang memiliki usia muda, namun pemikiriannya sangat dewasa bahkan sudah matang.

Sekali lagi saya katakana, bahawa ini soal pilihan. Bukan paksaan, hanya mereka yang memiliki kepekaan yang tinggi dapat memilih yang terbaik baginya. Memang Tuhan sudah menentukan jalan setiap manusia yang ada di bumi ini. Memang Tuhanlah menjadikan skenario hebat ini dalam implementasi yang realita. Kita sebagai aktornya harus menjalankan kewajiban, dan sunnahnya akan menjadi pilihan bagi kita. Apakah mau untuk menjalankannya atau malah mensia-siakannya.

Ini adalah bentuk pilihan bagi kita, bukannya Tuhan sudah memberi tahu kita lewat firmannya, “jika kamu berlainan berpendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasullnya (As-Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu, dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa ayat 59).

Jalankanlah apa yang kamu bisa, dan amalkan apa saja yang bisa untuk menuntunmu menuju ridhonya. Tapi itu kembali lagi pada diri kita masing-masing, mau dititik mana kita berada, mau memilih apa dalam hidup kita. Pilihlah yang menurut kita itu benar dan kita sanggup untuk menjalankannya.

Saya punya cerita, ketika masih kuliah dulu. Saya di hadapkan pada orang-orang yang berbeda dan beragam, ada yang aktif dalam kelas, ada yang aktif di luar kelas alias aktif di organisasi, ada yang pendiam, ada yang rajin, ada yang malas-malasan, dan ada yang hanya datang absen pulang dan begitu seterusnya.

Namun, satu kesatuan itu tidaklah setiap mahasiswa miliki, ada yang aktif baik oraganisasi maupun di dalam kelas, tapi malah malas dalam mengerjakan tugas, akibatnya banyak mata kuliah yang harus diambil ulang guna untuk menjadi syarat mendapatkan gelar. Bagi mereka yang pendiam, namun rajin dalam menjalankan tugas yang diberikan. Alhasil dapat gelar tepat waktu, yang memang menjadi pilihan mereka. Kebalikan-kebalikan itu terus berlanjut kepada mereka yang memiliki tujuan dan pilihan dalam hidupnya.

 Untuk itu perlu kita tentukan pilihan yang membuat kita nyaman di tempat tersebut. Dan pilihan itu dapat membuat kita mampu untuk berkarya dan terus berinovasi, apalagi dipilihan tersebut kita mampu memberikan manfaat, terutama bagi diri kita pribadi dan umumnya untuk orang lain.

Tentukanlah pilihan kita, soal hasinya kita pasrahkan sama pemberi skenario terindah. Jika pilihan kita itu adalah yang terbaik dan memang pantas untuk kita, maka ia akan ada dalam genggaman. Dan jika pilihan itu bukan yang terbaik untuk kita, maka belajarlah untuk mengikhlaskan sesuatu yang memang tercipta bukan untuk kita.  

So, berikanlah yang terbaik.

 


Komentar