Langsung ke konten utama

BERFIKIR POSITIF: INI SOAL YANG MAMPU BUKAN YANG KAYA






Sebuah ungkapan “apa yang kita fikirkan, maka akan terlihat, apabila terlihat, maka akan terwujudkan”
Ini soal mindsed, fikiran akan menentukan cara pembawaan kita terhadap sesuatu hal. Apabila itu kita anggap positif maka positiflah ia. Apabila itu kita fikir negatif, maka negatiflah ia. Lantas apa yang harus kita perbaiki. Iya betul! Mindset cara fikir kita akan mengubah segalanya.
Dengan berfikiran jernih, luas, dan damai, maka ia akan menemukan suatu hal yang belum pernah ia temukan ketenangan. Iya ketenangan, kita akan merasakannya apabila kita berfikir positif.
Hari ini penulis mendapatkan cerita yang luar biasa dari salah satu Habib pengisi khutbah Jumat. Beliau menceritakan kisah sepasang suami istri yang naik haji. Di tahun 2018 Habib di tugaskan untuk menjadi pembimbing para calon Haji dan Hajah dari Indonesia. Sebelum berangkat ketanah suci, beliau di undang salah satu peserta haji yang akan beliau bimbing.
Setelah sampai di rumah calon Haji itu, beliau sangat kaget. Dari awal masuk Gg tersebut, Habib hanya menemukan rumah-rumah megah, elit dan rata-rata berlantai 2. Namun di hujung Gg itu terdapat gubuk kecil, berpintu dari triplek, dinding semen yang sangat tipis dan sederhana, beratap Seng bekas yang banyak tampalannya. Itulah rumah calon Haji bimbingan beliau. Tak banyak yang di undang, hanya ada sekitar 10 orang tetangganya.
“Betul Bapak dan Ibu yang akan saya bimbing haji tahun ini?” Tanya Habib kaget dengan melihat kondisi rumah itu.
“Iya Bib, silahkan masuk.” Jawabnya dan mempersilahkan Hibib untuk masuk.
“Bapak Ibu kerja apa? Sehingga bisa di panggil Alloh untuk datang ke tanah suci, dan melengkapi rukun Islam yang terakhir Haji bagi yang mamapu.” Tanya Habib.
“Saya tukang Becak Bib, sedangkan Istri jualan sayur di pasar. Kami rela hanya makan tempe dan sayur saja, itupun sisa jualan Istri. Uang saya dan sedikit keuntungan jualan Istri di tabung, selama kurang lebih 50 tahun kami menabung. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa berangkat Bib.” Jelasnya dengan meneteskan air mata.
Habib hanya mengangguk haru dengan apa yang ia lihat. Apalagi setelah Habib tau ternyata banyak masih orang kaya yang ada di Gg itu, masih belum Haji. Alasannya berbagai macam, yang tak dapat penulis utarakan. Ternyata Haji itu bukan hanya untuk orang yang mampu tanda kutip dalam materi atau orang kaya, akan tetapi mampu di sini adalah mampu untuk menerima panggilan dari Allah SWT.
Selain itu, pikiran positif dari sepasang suami istri inilah yang menjadikan-Nya satu langkah lebih maju dan mampu membawanya untuk melengkapi rukun Islam. Berada di lingkungan rata-rata orang kaya materi, membuatnya termotivasi untuk kaya juga, tapi kaya hati. Dengan itu ia dan Istrinya selalu berdo’a kepada Alloh dan meminta ridho Allah agar ia dan Istrinya bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah.

baca juga: MINDSET DAN ATTITUDE PENGARUHNYA TERHADAP POSITIVE THINKING

“Biarlah miskin harta, tapi mampu untuk berangkat ke tanah suci mekah dari pada kaya harta namun habis percuma.”
Untuk itu teruslah berfikir positif dengan apa yang ingin kita tuju, jika Allah ridho Insyaalloh akan di permudah. Berdo’a dan ikhtiar menjadi pelengkapnya. Biarlah proses yang akan menuntunnya untuk sampai pada titik itu.

Komentar