DIAM, MENJADI SOLUSI!

 

 

            Nabi SAW, bersabda, yang artinya: “Kesehatan itu ada sepuluh bagian, sembilannya di dalam diam, dan kesepuluhnya ada di dalam menyendiri dari manusia.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ad-Dailami dari sahabat Ibnu Abbas r.a.

            Diam merupakan suatu hal yang sangat universal, bisa menunjukan kebijakan seseorang, dan bisa juga menunjukan kekeliruan seseorang. Dapat dipikirkan bahwa didalam hadis Rasululloh diatas, diam menjadi tindakan yang dapat membuat kita terbebas dari masalah, dan dapat menjaga kesehatan kita.

            Bahkan ada ilustrasi yang sangat terkenal, “Lisan adalah pedangmu” ilustrasi tersebut sangat familiar di telinga kita.

            Lalu mau dibawah kemana pedang kita itu, mau disimpan dimana pedang kita itu, dan pastinya ada suatu tempat yang aman untuk kita menyimpan pedang itu. Karena pedang itu adalah lisanku.

            Jika tidak terjaga, sebab lisan! terjadinya peperangan, sebab lisan! Timbulnya permusuhan, sebab lisan! Memporak porandakan pondasi kekeluargaan yang sedang tinggi menjulang. Solusinya hanya Diam, diam mampu untuk menjaga kita membuat kesalahan yang berlebihan, dengan diam! Kita sudah satu langkah menjauhi kesalahan.

            Tujuan diam sangat mengejutkan, bahkan Sayyid Haidar Amuli juga memberikan komentarnya tentang diam, beliau mengatakan, “Bahwa, ketika kita menutup mulut untuk tidak mengungkapkan kata, berarti kita mengizinkan hati untuk lebih mengungkapkan kata-kata. Setiap manusia memiliki hati yang selalu mengajak kita berbicara. Salah satu pembicaraan hati adalah mengecam perilaku yang menolak pada kebaikan”.

            Dan pada akhirnya, diam akan menjadi solusi terbaik untuk tidak melakukan kesalahan. Dengan diam, risiko untuk tergelincir kejuram kesalahan menjadi semakin kecil. Rasulullah SAW mengatakan, "Diam itu kearifan, tetapi sangat sedikit orang yang melakukan”.

            Untuk itu, ada satu titik, di mana DIAM menjadi solusi terbaik untuk disuatu keadaan!😊😊