Langsung ke konten utama

Bayangan!

 


Benar kata pepatah, “Semakin dikejar ternyata semakin menjauh,” terlalu obsesi terhadap suatu hal, yang membuatnya seakan lupa dengan banyak hal. Manusia namanya! kalau bukan manusia dia tidak akan banyak obsesinya, tujuannya tetap pada satu titik yang ia butuhkan. Contohnya sapi! Setiap hari yang ia lakukan adalah mencari makanan rumput, dimana pun itu, ia terus melangkah dan melangkah. Sampai kapan? Sampai ia menemukan tumpukan rumput yang siap untuk ia konsumsi.

Sederhana, memang sederhana. Terkadang kita lupa dengan tujuan awal kita berada di tempat yang penuh dengan letih ini. dengan beragam kejadian yang di alami ataupun yang di saksikan membuatnya semakin lupa akan hal itu.

Ia terus mengejar hal yang sudah di janjikan sama Tuhannya. Ironinya, semakin ia mengejar hal itu, semakin menjauh pula apa yang dikejarnya.

Seperti bayangan, kita mendekat dia menjauh, kita menjauh dia yang mendekat.

Dia lupa, bahwa apa yang sudah di janjikan, pasti akan mendekat dengannya, soal waktu dan tempat itu proses, hanya Allah yang tau, kapan kita siap menerimanya, dan kapan pula kita siap untuk mendapatkannya.

Ada waktu dan tempatnya, nanti ada saatnya kita akan mendapatkannya. Tugas kita hanya berikhtiar dan terus berdoa, agar diberikan yang terbaik, terbaik, dan terbaik. Tapi jangan lupa! Kalau mau yang terbaik, maka perbaiki dulu diri kita, biar seimbang antara diberi dan menerima.

Berhenti dari sekarang untuk mengejarnya kembali, bisa jadi ia merasa bangga atas apa yang kita lakukan padanya, cobalah kita mengambil langkah mundur, untuk memastikan padanya bahwa kita baik-baik saja tanpanya, nanti dia yang akan sangat-sangat membutuhkan kita.

Diamkan saja dulu, biar dia bisa merasakan betapa sakitnya di abaikan. Dia melakukan hal itu, karena tidak tahu, atau belum pernah merasakan hal tersebut. Makanya, seenaknya saja ia bertindak sesuka hatinya. Tanpa memikirkan apa yang kita rasakan.

Selanjutnya, cobalah untuk bisa memaafkan apa yang telah ia perbuat sama kita, jangan pernah memendam benci dan amarah, karena hal itu bisa menghancurkan masa depan yang telah kita rencana.

Dengan begitu, kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri, kita bisa melakukan apa saja yang kita mau, tanpa harus ada indikasi-indikasi, dan hal lainnya yang bisa membuat kita terpuruk dengan keadaan yang tidak menentu.

“Jangan mengejar, kalau tidak mau kecewa! Tapi belajar, agar bisa mendapatkan.”  Blingkaan, 23 Juni 2021.

Komentar