PERMAINAN
“Main-main
itu perlu, tapi jangan terlalu banyak. Kenapa? Takut hidupnya dipermainkan oleh
dunia” Zulfikar Alimuddin.
Berjalan
dengan takdirnya, mengikuti arus, namun tahu akan tujuan, tidak pontang panting
akan kejamnya bebatuan dan terumbuk karang yang kapan saja siap menghadang. Tidak
banyak hal yang di ceritakan, hanya pesona alam yang menjanjikan. Awalnya hanya
diam, tengok kiri kanan, mengobservasi keadaan, kenapa? Karena ingin
menampilkan kelebihan yang tak banyak di dimiliki semua orang.
Fokus
akan keadaan memungkinkan kita untuk menuju apa yang di inginkan, tidak hidup
akan pedihnya keadaan, namun hidup dengan kenyataan. Berjuang mati-matian untuk
mendapatkan yang sesaat rasanya tidak baik untuk di kerjakan. Ambil saja secara
perlahan, namun tidak meninggalkan kewajiban. Tahu akan pemberlakuan yang
diberikan, sampai asik menjalankan kenyataan.
Sungguh
malang, nasib di badan. Ingin menjadi orang yang terpandang, sampai lupa akan
keadaan. Cobalah untuk melihat apa yang telah di berikan, dengan proses yang
engkau jalankan. Apakah itu emang takdirnya? Atau hanya sebuah permainan yang
menggiurkan? Sulit untuk di bedakan oleh akal, namun hati bisa mensterilkan.
Tak
kepalang implementasi yang dilakukan, berujung akan ketidakpastian, yang
menunggu akan penghujaman. Awalnya berfikir akan menuju kesuksesan, akan tetapi
hasilnya bukan yang di inginkan.
Hem
… memang betul hanya permainan, yang berujung pada kehancuran. Seperti bayangan,
yang apabila kita kejar, maka tak akan kesampaian. Namun apabila kita berpaling
darinya, kemungkinan dia yang akan menuntun kita dari belakang.
Komentar
Posting Komentar