Mendahulukan
hal yang kita pilih, akan menentukan perjalanan kita kelak lima tahun
mendatang, berjuang dengan tujuan, berproses dengan harapan, dan mendapatkan
hasil sesuai apa yang di inginkan. Mencoba untuk bertahan, melakukan tindakan
yang menyenangkan perasaan persaudaraan, mencoba untuk menghitung
kemungkinan-kemungkinan, dan bertindak sesuai arahan.
Tujuannya adalah ingin melihat betapa besar rasa kesenangan yang di miliki oleh mereka yang mampu untuk berjuang dan mendapatkan pertolongan di waktu yang tepat.
Apakah kau merasa bahagia, saat engaku di posisi sedang membantu orang lain? Jika iya, siap-siaplah untuk melanjutkan apa yang telah engkau mulai, apa yang telah engkau perjuangkan, dan apa yang telah engkau nanti-nantikan pencapaian itu. Karena ketulusan hati dalam memilih untuk membantu, adalah salah satu seni merintis kesuksesan.
Jika hal itu kau pilih, maka
bersiap-siaplah untuk mencicipi aroma-aroma pencapaian yang kau inginkan,
dengan tujuan yang telah dirancang, memuat suatu keputusan yang berujung pada
penentuan. Jawaban hanya ada dua, iya atau tidak.
Sungguh minimalis jawabannya, namun alasanya
sungguh seperti kereta api, berjalan beriringan, bergandengan tangan antara
lorong satu dengan lorong yang lainnya, mengikuti arahan, jika berhenti ya
berhenti, jika jalan ya jalan.
Tidak ada paksaan, karena dengan
memaksa hasilnya pun tak akan maksimal. Biarkan saja ia untuk menentukan,
karena yang berjalan adalah otak dan hati mereka, sedangkan yang mengimplemtasikan adalah badan sesuai
arahan yang ada di dalam.
Karena yang berjuang akan menang, meskipun sempat untuk di tangguhkan. Belajar untuk menunggu, belajar untuk bersabar,
dan belajar untuk menerima keadaan yang saat ini di alami adalah tidak semudah
apa yang di ucapkan. Butuh mental yang kuat, matang, dan siap untuk menerima kemungkinan-kemungkinan
yang akan dilalui.
Komentar
Posting Komentar