Malu rasanya hati ini untuk mengungkapkan kebenarannya, rasanya
terlalu dini untuk menjelaskan apa yang ada di dalam lubuk hati ini. Belum
saatnya, dan belum waktunya. Sabar! ikuti prosesnya kalau tidak mau terjebak
untuk yang kesekian kalinya.
Tuhan, aku tidak ingin seperti ini, aku ingin rasa ini tidak ada,
sehingga aku bebas untuk menyimpan siapapun selain dia. Tuhan bisakah kau hapus
sejenak perasaan ini, agar aku bisa berdamai dengan keadaan yang ada saat ini. Keadaan
yang membuatku terus berkutat pada dunianya.
Aku ingin beranjak pergi, pergi sejauh mungkin sehingga tidak ada
bayang-bayang dia lagi yang berkiblat di hadapanku. Aku jenuh dengan terus
memikirkannya, seribu kali aku mencoba untuk menyingkirkannya dari ingatanku,
beribu kali juga dia hadir untuk mengelabuhiku.
Memang sudah menjadi salahku, yang berani mengambil resiko untuk
menyimpannya di dalam sini. Padahal aku belum mendapatkan kuncinya, tapi aku
sudah berani untuk menggemboknya sekuat tenagaku.
Tuhan, mungkin bukan hanya padaku dia seperti itu, sifatnya yang seakan
memberikan jalan bagiku untuk memilikinya, tingkahnya yang seakan memberikan
kesempatan agar aku bisa bersamanya. Sungguh terlalu apa yang ia berikan, tidak
menghiraukan apa yang aku rasakan.
Tuhan, aku takut itu hanya sebagai tipu muslihatnya. Aku takut itu
hanya sebagai pelariannya saja. Tuhan bantu aku untuk membuka lebar-lebar mata
ini, bukan hanya mata tapi juga hatiku, biar kedua itu tahu bahwa bukan hanya
aku yang dijadikan rasa yang berlebihan.
Tuhan,
Aku terlalu angkuh dengan perasaanku, aku terlalu berlebihan dengan perasaanku,
sehingga hal ini yang terjadi padaku. Aku ingin pergi sejauh mungkin, sehingga
tidak ada kabar darinya, dan aku mampu untuk melupakan segala hal tentangnya.
Tuhan
tolong bantu aku!
Komentar
Posting Komentar