Kau
adalah dirimu, dengan kelebihan dan kekurangan yang kau miliki, bisa menjadikan
jati diri yang selama ini engkau cari.
Aku
adalah diriku, dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, bisa membuat perbaikan
di setiap langkah, meskipun tetap ada celah, ya namanya saja manusia, tidak ada
sempurna yang kita kira.
Bedanya
kita adalah aku tertutup, dan kau suka dengan keramaian. Aku sedikit punya
teman, dan kau banyak punya teman.
Meskipun
demikian, kau tetap meyakinkan bahwa aku banyak yang peduli, banyak yang
memperhatikan, bahkan tak sedikit yang membicarakan. Tapi, peduli apa aku dengan
hal itu? Lebih baik sedikit punya teman tapi tahu perasaan, dari pada banyak
teman tapi hanya dimanfaatkan.
Memang
setiap kita beda rasa, beda kasta, bahkan beda cita-cita. Aku tidak peduli
dengan perbedaan itu, dan aku tidak peduli dengan cemoohan orang-orang terhadap
prilaku yang aku jalani.
Aku
ya aku, kamu ya kamu.
Jikalau
kau menganggapku bukan mahluk sosial, kau salah! Implementasi sosial yang aku
dan kau terapkan berbeda. Sosial yang kau kira adalah sosial yang nampak di
depan mata, sedangkan sosial yang aku kira adalah sosial yang aku anggap ada.
Kadang
kau benar, definisi mahluk sosial yang kau ciptakan sendiri, yang harus saling
peduli bukan mencaci maki, yang harus saling mengasihi bukan saling membenci.
Terima
kasih sudah mengkritiki, sehingga hal ini bisa menjadi pembenahan diri,
sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi.
Aku
akan berusaha lebih mandiri lagi, karena menurutku definisi mandiri yang selama
ini aku pegangi ternyata kurang tepat untuk diriku sendiri.
Sekali
lagi, aku ucapkan terima kasih. Kau dan aku berbeda, meskipun di tempat yang
sama. Namun itulah yang membuat kita bertahan hingga waktu yang tidak
ditentukan.
Komentar
Posting Komentar