Langsung ke konten utama

Teman Hidup


 

Di dalam kehidupan, kita tidak bisa lepas dengan siapa kita berbaur, dengan siapa kita berinteraksi, dengan siapa kita berteman, dan dengan siapa kita berkeluarga. Namanya saja mahluk sosial, yang selalu bertemu dan bertegur sapa dengan manusia lainnya. Dipinta ataupun tidak, itu pastikan terjadi. Kecuali kita hidup di tengah hutan, tanpa penghuni, kecuali mahluk yang tersembunyi.

Hidup memang gak mudah, harus ada yang dipilih dan harus ada yang dikorbankan. Semuanya tidak selalu berbicara tentang kenyamanan, adakalanya kita berbicara tentang kesusahan yang selalu datang silih berganti.

Aku pun bercerita sama teman, tentang hal yang menyedihkan yang sedang aku alami. Panjang lebar aku ceritakan, dari a-z, kulihat dia sangat antusias dalam mendengarkan. Kukira ia akan merespon dan memberikan jawaban seperti apa yang aku inginkan. Akan tetapi, mereka hanya menjawab, "Syukuri saja, semua pasti pernah mengalami hal yang serupa!"

Ah... Bukan respon itu yang kumau, semua orang pasti bisa mengucapkan demikian. Yang aku butuhkan solusi, bagaimana untuk bisa meradakan keadaan yang ada, atau setidaknya mampu mengurangi rasa takut yang telah menyelimuti diri.

Tapi ya sudahlah, salah aku juga, kedepannya tinggal pilih saja untuk berbicara dengan siapa, dan pilih juga apa yang mau dibicarakan. Karena tidak semua bisa memahami, tapi bisa menasehati. Tidak semua bisa mencari solusi, tapi bisa mengakhiri.

Di dalam memilih, pasti ada konsekuensi. Saranku, sebelum kau memilih, cobalah untuk mempertimbangkan, mana yang minim konsekuensinya untuk melangkah ke depan. Agar tidak menyesal dengan pilihan.

 

 

Komentar