Indahnya bicara jikalau tanda tak ada
rusaknya, bergairah mengungkapkan kata dengan makna yang sederhana.
Para pendengar pun menikmati dengan
saksama, lantara kata yang disampaikan tak ada yang membuat hati terluka.
Itu mencerminkan ahlak yang indah,
dibalut pada kata-kata yang tak sedikit pun menyinggung orang banyak yang
sedang mendengarkannya.
Patut untuk dipuji dan diberikan
hadiah berupa tepuk tangan yang meriah, itu menandakan bahwa kita mengapresiasinya.
Namun, jikalau berubah, itu pertanda
baik sudah tidak ada. Hilang dengan alurnya waktu yang pernah ada.
Kerasnya isi bicara yang diungkapkan
olehnya, membuat banyak kita merasa kalau ini hanya sebuah pengakuan tentang
dirinya saja.
Orang yang merasa paham dan
menunjukannya, adalah mereka yang mempertontonkan kebodohannya.
Orang yang merasa ia ada segalanya,
menandakan bahwa ia tidak memiliki apa-apa.
Kecuali sedikit kelebihan harta dan jasa
yang Allah titip sementara kepadanya.
Sibuk membanggakan diri, sampai lupa
dengan tujuan diri.
Indahnya manusia, dengan berbagai
sifat yang Allah titip sementara sama mereka.
Tinggal bagaiman ia mengoptimalisasikannya,
membawanya ke arah yang Allah suka.
Tulisan ini juga mengingatkan penulis, yang hanya bisa mengungkapkan kata lewat rangkaian tulisan yang sederhana.
Reminder untuk diri sendiri, agar menjaga
kata dengan sebisanya.
Jikalau tak sependapat, silahkan ujar
kritikan dan saran pada kolom di bawah!
Komentar
Posting Komentar