Waktu memang
tiada terasa berlalunya, meninggalkan kita begitu saja, tanpa pamit dan tanpa
izin untuk menjauh dari kita.
Ketika senggang,
kita merasa waktu terasa lama! Padahal kita yang kurang memanfaatkannya.
Ketika deadline
sudah mengejar, waktu terasa cepat! Padahal sebelumnya, sudah banyak waktu kita
sia-siakan begitu saja.
Lalu berkata, “Kenapa
waktu berlalu begitu cepat?” atau “Ya Allah berikanlah tambahan waktu!” dan
kata-kata lainnya, yang menandakan kelalaiannya.
Soal waktu,
memang tiada habisnya. Kita bergelut pada pekerjaan yang selalu menghampiri
kita, habis satu tumbuh seribu, kata pepatahnya.
Soal waktu, tidak
ada baliknya, dan tidak ada pengulangannya. Maka manfaatkan saat kita sedang
melaluinya, karena itulah kesempatannya.
Jika sudah
berlalu, kita tidak bisa kembali dan bergelut di masa itu lagi, tinggal
kenangan yang bisa jadi dua; berkesan atau penyesalan.
Kita tidak bisa menghindar
akan adanya waktu, kita tidak bisa mengulanginya, dan tidak bisa mendahuluinya.
Kita hanya bisa
memanfaatkan yang ada saja, yang ada di depan mata, yang saat ini sedang kita
jalani dan tapaki bersama.
Soal waktu yang
tidak bisa ditebak arahnya, namun bisa kita prediksi dengan rencana kita
sebelumnya.
Soal tercapai
atau tidak rencana itu, tergantung jalannya Tuhan bagaimana, untuk kita atau
bukan, itu urusan-Nya.
Tugas kita
adalah menjalankan waktu saat ini, belajar pada waktu sebelumnya, dan
memperbaikinya di waktu yang akan datang.
Sudah tidak ada
penyesalan, apalagi apalagi kekecewaan! Yang ada hanya perbaikan, dan perbaikan.
Teruslah berjalan,
sesuai dengan arahan dan impian! Jika salah, maka paebaiki, jika salah belok,
maka luruskan.
Tidak ada yang tidak
mungkin, jika kita terus berusaha sekuat mungkin.
Komentar
Posting Komentar