Kenangan adalah suatu moment yang datang beriringan dengan berjalannya waktu.
Diminta atau tidak, kenangan akan hadir dengan sendirinya! Diundang
atau tidak, ia akan datang berbarengan dengan hal yang membuat kita mengingatnya.
Kenangan banyak bentuknya, banyak maknanya, dan banyak kriterianya.
Namun, yang kutanggapi semua kenangan yang terjadi adalah kenangan manis yang
belum usai!
Kenangan manis yang diambil dari perspektif positif, menjadi sebuah
kenangan yang indah untuk diulang kembali.
Namun tidak! Tak ada kata kembali untuk kenangan manis yang hanya
dibibir saja. Indah tampak di depan mata, namun pahit ketika menapaki langkah.
Kenangan manis yang belum usai!
Berdiri sejenak, menjuntaikan ingat pikiran yang berjarak, lalu
melambaikan tangan seraya berkata, “Engkau belum usai untuk menjadi kenangan!”
Namun ingatlah! Kejadian yang sudah-sudah adalah teguran dan
pelajaran yang Tuhan berikan, untuk menanggapinya seperti apa, tergantung dari
perspektif yang mana kita menilainya.
Jauh sebelum itu menimpa, Tuhan sudah merencanakannya!
Pada saat yang sudah dijanjikan pada kita, Tuhan memberikannya
tanpa sepengetahuan kita, dan tanpa sadar dari kita.
Namun setelah itu, baru kita merasa, bahwa cara Tuhan memang luar
biasa!
Kenangan manis yang belum usai!
Akan kuceritakan engkau sebagai pelajaran, akan kuberikan
penghargaan atas pengalaman, dan akan kuberikan penghormatan atas dasar cerita
yang belum ditamatkan.
Jikalau diminta untuk diulang, mohon maaf aku sampaikan! Aku tidak
mau melanjutkan kenangan manis yang belum usai!
Karena aku tahu, ending yang manis, akan berujung pahit dengan
luka!
Komentar
Posting Komentar