Langsung ke konten utama

JADILAH AIR, JANGAN SAMPAHNYA!

 


            Sobat, how are you today? Semoga sehat-sehat saja ya, dan semoga selalu dalam lindungan Allah SWT Tuhan Seluruh Alam. Dalam kehidupan, kita dihadapkan pada berbagai pilihan yang akan membawa kita ke suatu titik kebahagian dengan berbagai keluh kesah yang kita hadapi. Kita harus menyadari, hidup di dunia ini hanya sekali, manfaatkan waktu itu dengan sebaik mungkin jika kita ingin mencapai pada satu titik kebahagian tersebut, jangan malah sebaliknya. Kita akan merasakan satu titik jenuh yang menyebalkan.

            Minimal kita harus tahu, dari mana asal kita dan akan kemana tujuan akhir hidup kita. Dua itu merupakan tujuan dari prinsip hidup yang kita jalani saat ini. Memiliki prinsip hidup sangat penting setiap individu sosial di muka bumi ini. Dengan prinsip hidup, kita diarahkan atau kita memiliki arah, kemana langkah kaki ini akan kita bawa! Itu adalah sebuah pilihan,yang harus kita jalankan.

            Tidak sulit dan juga tidak mudah, namun jika dia sudah tahu ilmunya, maka jalannya seperti kilat yang menyambar. Begitu cepat tanpa adanya gangguan berarti yang menghadang. Tekadnya sudah bulat, tujuannya sudah tepat. Namun bagi kita yang sedang mencari atau sedang mempelajari ilmunya ikutilah terus proses itu, nanti kita pasti akan mendapatkan apa yang seharusnya kita dapatkan.

            Jalan kehidupan itu seperi lingkaran pelangi, ada berbagai lapisan, dan masing-masing lapisan memiliki kedudukan, ada lapisan atas dan ada lapisan bawah. Selain lapisan! pelangi juga memiliki kedudukan, ada titik terendah dan ada titik tertinggi. Kita sebagai manusia pasti akan merasakan kedua titik tersebut, tinggal bagaimana sikap kita untuk mengambil pelajaran dari itu semua. Ketika sedang di bawah, kita pasti berfikir, bagaimana caranya untuk bisa sampai ke atas. Dan jika sedang di atas, kita pasti berfikir bagaimana caranya untuk mempertahankan.

            Akan tetapi tidak sedikit pula, ada sebagian manusia ketika mereka sudah merasakan di titik atas dan mustahil untuk bisa mempertahankannya, dia malah untuk mencoba hal yang baru dan memulainya kembali dari nol, otomatis akan mengulanginya dari titik yang terendah. Namun dia sudah memiliki ilmunya bagaimana untuk bisa sampai keatas. Tapi ingat! jika sudah diatas dan merasa posisi itu abadi baginya, pada titik itulah kita akan selalu merasa, paling hebat, paling pandai, dan paling sebagainya, sehingga timbul sifat sombong dan angkuh dalam diri kita.

            Jadilah seperti air, sangat indah, ia selalu merunduk, dan selalu mencari tempat terendah. ia tidak hina. Tapi ia selalu mengalir, tidak peduli dengan hujatan, tidak peduli dengan hinaan, dan bahkan tidak terbang karena pujian. Ia selalu mengalir dan terus mengalir.

            Jangan seperti sampah, hidupnya selalu dengan apa kata arus, tidak ada tujuan hidup dan tidak memiliki prinsip. Ia terombang ambing, setiap apa yang ia lakukan selalu salah. Ini tandanya ia tidak memiliki prinsip hidup, dan hidupnya hanya ingin mendapatkan pujian semu dari manusia.

            Untuk itu, hiduplah seperti air! Tidak pernah mengklaim bahwa hidupnya paling baik, paling sukses, paling hebat dan paling-paling lainnya. Ketika di bawah tahan terhadap hinaan dan hujatan, ketika di atas mampu menghadapi pujian dan pengnomor satuan.

“DIHINA TIDAK TUMBANG, DI PUJI TIDAK MELAYANG”

            Begitulah kiranya, pepatah yang tepat untuk disematkan kepada air yang memegang teguh terhadap prinsip hidunya. Untuk itu, sekarang pilihlah sobat! Mau hidup menggunakan prinsip mana kita, air atau sampah? Atau ada filosofi tersendiri tentang prinsip hidup kalian.    

            So, up to you sobat! Pilihlah mana yang terbaik bagi kalian. 😉😉😉

Komentar

Posting Komentar