Langsung ke konten utama

Cinta Dalam Doa

 

 


"Dibalik takdirnya, aku menunggumu dengan iman. Dibalik rahasianya, aku berikhtiar dalam perbaikan. Dan dibalik Rahmannya, aku menitip rindu dalam doa". (Dakwah Muslimah)

 

Cinta? Semua orang pasti memiliki rasa cinta, Tapi entah implementasinya kemana. Cinta yang sesungguhnya pasti di balut dengan kehalalan, bukan keharaman. Cinta yang sejatinya dibuktikan dengan ikatan pernikahan, namun disalah gunakan dalam berpacaran. Sungguh buruknya cinta apabila implementasinya tak sesuai dengan kaidah yang sesungguhnya. Karena cinta punya tempat yang layak untuk di tempatkan, bukan asal-asalan. Karena cinta melibatkan segalanya: ruang rindu, rung syahdu, bahkan ruang angkasa sekalipun. Hehehe

Cinta ada banyak versinya, namun yang menarik adalah cinta dalam doa. Mungkin bagi teman-teman kata ini sudah familiar di lingkungan kita, namun pernahkah kalian semua terapkan cinta ini? Sebagian mereka rela untuk tidak menerima cinta, hanya menunggu cinta doa darinya. Betapa besar keyakinannya ketika proses yang dia lakukan hanya bermodal doa.

Perjuangan dalam doa sungguh luar biasa, Ketika cinta difungsikan dengan jalurnya, maka tercipta ruang rindu yang membahana. Ingatkah kita Ketika cintanya Siti Fatimah kepada Saidina Ali yang hanya bisa disalurkan dalam doa, ternyata bukan hanya Siti Fatimah yang memendam rasa, Saidina Ali pun juga merasakannya, maka terciptalah ruang rindu cinta berbalut doa, yang pada akhirnya menyatu dengan takdirnya. Apakah mereka menyangka, bahwa cinta mereka bisa disatukan dalam doa. Tidak? Mereka tidak pernah tau kalau cinta itu akan indah pada waktunya, tapi mereka hanya bisa berjuang dan mengikuti alurnya.

Begitu istimewanya cinta, hanya dengan kata-kata ia akan terealisasikan dalam bentuk nyata, Tuhan selalu memberikan cinta yang tepat padanya, cinta yang benar-benar mengarahkan pada hambanya untuk lebih dekat dengannya melewati gerbang indahnya cinta.

Namun, marilah kita berkaca. karena cinta terbaik tak akan salah wadah. Ketika mendoakan cinta yang terbaik dan tepat untuk kita, lihat siapa kita dan bagaimana kita meletakan cinta yang sesungguhnya. Cinta terbaik hanya untuk mereka yang layak untuk mendapatkannya. Tuhan akan mengarahkan itu pada orang yang berhak untuk mendapatkannya.

Dari sekarang cobalah untuk memantaskan diri pada cinta yang sesungguhnya, jika belum pantas mari mencoba dan berusaha memantaskan diri untuk menerima cinta yang sesungguhnya, karena cinta akan mengubah segalanya.

 

“Jangan pernah meminta cinta kalau kita belum siap menampungnya, tapi mintalah ketulusan cinta dari-Nya agar kita dapat merasakan kenikmatan cinta yang sesungguhnya”.  

 

Komentar