Belakangan
ini mungkin kita sedang fokusnya dengan kasus yang menghebohkan warga media
social. Dengan dalih bahwa orang itu melakukan perbuatan yang sangat merusak
citra agamanya, sampai-sampai sepertinya orang itu tidak memiliki kesempatan untuk
bisa memperbaiki kesalahannya, seakan-akan pintu ampunan hanya miliknya yang
status hidupnya sama dengan manusia lain, sebagai insan yang penuh dengan dosa.
Sungguh
luar biasa manusia yang memiliki watak keras kepala, memandang segala keburukan
yang orang lain lakukan adalah keburukan yang sebenarnya, keburukan yang tidak
bisa diampunkan dosanya. Padahala dia juga sama, mungkin lebih dari itu dalam
melakukan perbuatan dosanya. Hanya saja Tuhan masih menuti aibnya sehingga
tidak Nampak kesalahan-kesalahan yang ia lakukan.
Begitu
kotor fikiran kita untuk mengklaim bahwa setiap kesalahan yang orang lain
lakukan adalah kesalahan yang tiada ampunnya, sehingga menjadi momok untuk
orang itu dalam menjalankan hari-harinya. Kita tidak tahu, sebesar apapun dia
melakukan dosa, sebanyak apapun ia melakukan kesalahan, mungkin dengan dua
rakaat sujudnya di malam hari, Tuhan mengampunkan segala dosa-dosanya.
Sedangkan
kita hanya tidur nyenyak tanpa memikirkan dosa jariyah yang sedang kita tanam,
perbuatan yang selalu mengalir dosanya, meskipun kita sedang melakukan
perbuatan baik sekali pun. Tuhan tidak pernah memandang seberapa besar dan
seberapa banyak dosanya, akan tetapi Tuhan memandang seberapa tulus hati
hambanya dalam mengharapkan ampunan Tuhannya.
Setiap
hari kita tidak pernah lepas melakukan kesalahan, sekecil apapun itu. Tapi
ingat bahwa Tuhan Maha Mengampuni bagi hambanya yang mau bertobat. Jangan
pernah terputus terhadap Rahmatnya, sebab kita tidak tahu doa mana yang akan
Allah kabulkan untuk kita.
Allah
berfirman, “Katakanlah kepada
hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni semua dosa,
sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampunlagi Maha Penyayang. Maka,
kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datangnya
azab kemudian kalian tidak dapat lagi mendapatkan pertolongan.” (QS.
Az-Zumar:53-54).
Lihatlah
bagaimana Allah mengundang hambanya yang suka berbuat dosa, untuk bertaubat
kepadanya, mengharapkan Rahmat dari-Nya. Dan dibukakan pintu ampunan yang
seluas-luasnya. Berbeda saat kita melakukan kesalahan terhadap manusia,
seakan-akan kitalah manusia yang tidak memiliki pintu ampunan baginya.
Bahkan
seribu kebaikan kita hilang dengan sendirinya, disebabkan satu kesalahan
sederhana terhadap manusia. Namun berbeda dengan Tuhan kita, beribu kesalahan
yang kita lakukan tapi dengan satu kebaikan yang tulus kita lakukan untuk
mengharap rahmatnya maka diampun segala dosa-dosa kita.
Begitulah
Allah memperlakukan hamba-hambanya, mulai dari sekarang yuk kita memohon
ampunan dari-Nya, toh tidak ada kata
terlambat bagi kita kalau memang ingin memohon ampun dari-Nya, mengharapkan
rahmat dari-Nya. Mari datang kepadanya Insyaallah Allah akan menerima tobat
kita.
“Dan, barang siapa yang bertobat dan
beramal saleh maka sesungguhnya Allah akan menerima tobatnya.” (QS.
Al-Furqon:71).
Komentar
Posting Komentar