Langsung ke konten utama

Jadilah Jembatan untuk orang lain

 


 

Hujan tidak pernah marah, jika kita berteduh lari darinya. Tanah tidak pernah mengeluh, atas tijakan yang tak henti-henti kita lakukan.  Langit tidak pernah cemberut dengan awan hitam yang selalu menghalangi keindahannya. Lalu kenapa kita harus marah dengan apa kata mereka?

Selalu saja mendengarkan apa kata mereka, berbuat ini salah, berbuat itu salah semuanya serba salah. Tersimpan didalam hatinya rasa ketidak enakan yang selalu menghantui untuk tidak berbuat apa-apa. Mendengarkan ocehan receh dari mereka yang tak mau berbuat, tapi hanya mengumpat, cocok sekali mereka digelari, “Tong kosong nyaring bunyinya”.

Pepatah itu sudah tidak asing kita dengar, kata itu mengisyaratkan bahwa ada orang yang selalu berbicara, namun tindakannya nol alias kosong. Apa yang mereka dapatkan? Tak lain hanya kedengkian dan ke irian kepada kita yang selalu menjadi perbincangan.

Buruk sekali! Sifat aneh yang di miliki manusia, namun banyak yang menggemari. Apakah tidak ada kelebihan lain yang bisa di kembangkan sehingga menciptakan sebuah prestasi yang menjadi kebanggaan, bukan hanya untuk diri sendiri melain juga untuk orang lain. Dari pada membicarakan mereka yang selalu optimis dalam menjalankan tujuan hidupnya, tapi setelah mendengarkan umpatan kita yang tak berguna, akhirnya mereka insecure untuk mengulangi kesempatan yang nyata di depan mata.

Jadi, cobalah untuk menahan sedikit kata yang bisa membuat orang lain down dengan kata-kata sampah yang kita keluarkan. Mulai sekarang biasakan mulut kita untuk mendukung dan men-support mereka dalam mencapai apa yang mereka inginkan. Siapa tau dengan begitu kita juga bisa mendapatkan apa yang menjadi tujuan kita atau mampu meraih apa yang kita citakan.

Jangan jadi benalu kalau tidak mau jadi beban bagi mereka, penghalang untuk kesuksesan orang lain, tapi jadilah jembatan untuk mereka yang ingin menuju apa yang mereka inginkan. Jika kita tidak mampu untuk sukses, jangan jadi bayangan hitam penghalang kesuksesan mereka.

Mulai sekarang kembalilah ke jalan yang mampu untuk membangkitkan semangat orang lain dalam menggapai cita-citanya. Ini merupakan tugas mulia, menunda kesenangan pribadi untuk melihat kebahagian orang lain.

 so, lakukan apa yang kam bisa ...

Komentar