Langsung ke konten utama

YANG TERKUAT

 



 “Orang yang kuat itu adalah orang yang menahan rasa sakit dan masih bisa tersenyum.” (Uciha Shishui)

 

Bukan yang berbadan besar, bukan juga yang berbadan kekar. Sering kali kita mengartikan kuat itu di ambil dari segi fisiknya. Melihat tubuh yang berisi dan memiliki bentuk badan yang akurat akibat dari latihan fisik yang ia tempa. Mindset kita selama ini selalu mengukur kuatnya seseorang itu dari fisik, baru saja melihat yang sedikit wah, langsung memberikan kesimpulan, tanpa memandang lebih dalam dan mencari tahu hal itu lebih jauh.

Kuat menurut orang pada umumnya pasti bertitik fokus pada betapa besar badannya, betapa kuat dia mengangkat suatu beban, dan lain sebagainya.

Sebenarnya ada satu hal yang ia lupakan, terlalu dini mencari pengertian yang sebenarnya, tanpa melihat banyak sisi yang bisa di jadikan perbandingan, tolak ukur, dan nilai yang sebenarnya nilai, bukan asal-asalan dalam menilai.

Hanya orang-orang yang berfikir jernih dan memiliki kedewasaan yang mampu untuk memikirkannya lebih jauh, tanpa harus ada intervensi dan tetap berkorelasi agar ia mampu mencerna arti yang sebenarnya arti, bukan malah salah mengartikan bahkan melewatkan yang sebenarnya.

Hal ini yang membuat kita semakin meminimaliskan pengetahuan yang besar, pengetahuan yang cerdas, dan pengetahuan super kreatif. Ada pembatasan dalam berfikir membuatnya semakin kerdil, alhasil tidak sesuai apa yang diharapkan.

Melihat kembali pepatah yang pernah di lontarkan salah satu tokoh yang ada di Anime serial Naruto, Uciha Shishui yang mengatakan, orang kuat itu adalah mereka yang mampu menahan rasa amarah dan rasa sakit, dengan senyuman.

Level kekuatan yang tertinggi sudah di lontarkan olehnya, tidak semua orang bisa melakukan hal itu, banyak orang mengaplikasikan kemarahannya dengan merusak segala yang ada, berbuat onar yang tanpa hentinya hingga hatinya puas.

Jadi, yang terkuat itu adalah mereka yang mampu menahan rasa sakitnya dan masih bisa tersenyum. Di uji dengan segala tempaan, di hadapi dengan segala masalah, dan dihajar dengan segala hal yang mampu membuatnya semakin kuat. Kuat dalam menghadapi kehidupan yang sebenarnya.   

 

 

Komentar