Langsung ke konten utama

Bukan Dilema, Tapi Hanya Sedang Diuji Komitmennya

 

Terlihat anak kecil sedang duduk di tepian pantai, menikmati keindahannya. Bukan Dilema (Ilustrasi/ Pixabay.com

 

Memilih adalah sesuatu hal yang tak kuasa untukku tanggung sendiri, dilema sudah pasti, bukan dilema tepatnya, tapi hanya sedang diuji komitmennya.

Membangun sebuah komitmen tergantung isi hati yang suka berubah-ubah. Ada saatnya ingin sesuatu yang A, kadang yang B, bahkan yang C sekalipun.

Sebenarnya bukan dilema, tetapi lebih menguji, sejauh mana ia bisa memegang kata atau tulisan yang telah ia janji.

baca juga: persepsi dan ilusi 

Janji yang berupa komitmen untuk bertahan, berisikan tentang kesepakatan yang telah dijanjikan. Pastinya atas persetujuan mereka yang melakukan perjanjian.

Ketika hati senang, dan sedang tidak tertekan, seenaknya saja melontarkan kata indah, memberikan gambaran yang enak-enaknya saja.

Namun ketika dilanda masalah, ingin segera mengakhirinya. Begitu mudah mengambil keputusan yang tak sepantasnya untuk diungkap saat itu juga.

Cobalah lebih dewasa dalam menyikapinya, menimbang sebelum memutuskan, menyimak sebelum membicarakan, dan berfikir sebelum mengambil keputusan.

Takut menyesal dikemudian, karena salah dalam mengambil keputusan. Bukan salah orang-orang, tapi salahkan dirimu sorang.

Tapi, jikalau masalah sudah berjalan, saranku cepat selesaikan! Agar tidak berkepanjangan, yang akhirnya akan menghancurkan masa depan.

Sehingga engkau tak fokus dalam pengembangan potensi diri yang butuh asupan, bukan perkara yang malah menghancurkan.

Lihat juga: Supaya sama

Untuk itu, bijaklah dalam memilih! berfikir terlebih dahulu, menimbang dengan banyak sudut pandang, dan berdoa pada Tuhan, supaya diberi jalan yang sebenarnya tujuan.

Komitmen, tetaplah komitmen, yang harus di pertahankan, dan diperjuangkan. Jikalau di tengah jalan merasa salah pilihan, berhentilah sejenak untuk memberikan pertimbangan.

Jikalau ingin memutar haluan, pastikan tidak ada yang merasa dikecewakan.

Sekali lagi, dilema bukan sebab memilih pilihan, akan tetapi lebih menguji komitmen yang telah dijanjikan.

 

  

Komentar