Langsung ke konten utama

Jodoh, Ditunggu Apa Dicari?

 

Ilustrasi, Pixabay.com Senja di pedesaan
 

Perkara jodoh, memang menjadi hal yang sensitif bagi kita yang saat ini masih sendirian, yang belum menemukan sosok pendamping seperti yang diinginkan.

Sosok yang pantas itu seperti apa? Timbul pertanyaan tentang jodoh yang pantas menurut kita itu seperti apa? Idealnya kita itu seperti apa?

baca juga:  persepsi dan ilusi

Jika kita terus mencari yang bagus-bagusnya saja, sampai kiamat pun jodoh tidak akan pernah kita jumpa, ia selalu hadir dengan persepsi kekurangan yang ada.

Ditunggu apa Dicari, merupakan dua hal yang sungkar untuk dipilih, pertanyaan yang menandakan bahwa kita kurang bersyukur dengan kehadiran mereka yang silih berganti kita biarkan.

Alasannya ya tadi, kurang inilah, kurang itulah, tidak bisa inilah, tidak bisa itulah, dan sebagainya.

Lantas, jodoh yang baik menurut kita itu seperti apa? Cak Nun sapaan akrabnya memberikan pandangan bagi kita, bahwa jodoh bukan perkara dicari dan ditunggu.

Akan tetapi kita berlaku sebagai lelaki yang santun, yang baik, dan punya kebiasaan baik. Itu menandakan kita sebagai pekerja keras, dan Istiqomahnya kita! Tapi kalau kita tidak compatible terhadap jodoh sendiri, tidak punya daya magnetik terhadap jodoh, ya jodoh gak akan datang.

Syukuri yang ada, terima kelebihan dan kekurangan yang ada, jangan pernah memberikan perspektif berlebihan pada mereka yang selalu tampil sempur namun selalu kurang di depan mata kita.

Kekurangan itu akan menjadi benih cinta yang selalu kita rindukan kehadirannya. Dan kebalikannya, kelebihannya akan menjadi penghalang bagi kita untuk bisa bersamanya.

Jadi, sekarang bukan perkara ditunggu apa dicari, melainkan perkara penerimaan kita terhadapnya.

lihat juga:  supaya sama

Sehingga terjalin rasa yang tak pernah habisnya, membuat hubungan kita dengannya selalu seperti bunga yang bermekaran.

Tumbuh dan tumbuh, berkembang dan terus berkembang. Melambangkan akan suburnya cinta yang dipupuk dengan penerimaan kekurangan dan kelebihan yang tampak di depan mata.   

Komentar