Langsung ke konten utama

Kosong!

kosong! 

 

 

Kosong! hanya kosong yang mengisi. Tidak ada tanda-tanda cahaya yang bergerak maju untuk melengkapi.

Kosong! Berputar, hanya sekedar berputar, merasakan apa yang sebenarnya di rasakan.

Kosong! hanya sebuah jalan buntu di hujung yang tak menentu, maju salah mundur pun salah.

Ini hanyalah celotehan sederhana yang tak tahu arahnya ke mana. Bergerak tanpa arah, berdiam mengikuti arah.

Berucap hanya sekedar mengeluarkan suara, tanpa diiringi dengan kecerdasan berfikir yang luar biasa.

Hanya berusaha, bukan berdiam diri saja.

Aku tau kalau ini hanyalah sebuah halusinasi, memandang yang bukan seharusnya dipandang, tapi tetap mengarahkan.

Jujur saja aku katakan, kalau ini hanyalah sebuah setelan yang mengarahkan, menjerumuskan, memojokkan, dan kata lain berkaitan dengannya.

Kosong!

Seperti tiada, namun hakekatnya selalu tampak dengan sendirinya, hadir dengan sendirinya, tanpa harus dipandang keberadaannya.

Berjuang, lalu menikmati prosesnya, tapi yang diakui oleh mereka hanyalah hasilnya!

Tak melihat betapa susah payahnya ia memikul beban yang tiada habisnya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal adanya.

Kosong!

Dari sini aku belajar, bahwa tak selamanya harus berisi, ada saatnya untuk mengosongkan semua yang ada dalam diri.

Karena hakekatnya, semua orang pernah suci, sebelum dikotori dengan perbuatannya sendiri.

Kosong!

Terima kasih telah mengingatkan diri, sebelum terjebak pada dunia yang menjerumuskan diri.

Komentar