Langsung ke konten utama

Lemah



Hembusan angin menerpa, berbarengan dengan jiwa yang lemah!

Membuat insan kaku dan beku untuk sementara.

Lemah!

Apa ini yang disebut dengan sampah? Yang sangat mudah untuk direkah!

Tak terima rasa dengan ucapan-Nya

Namun, apalah daya, kata pepatah, “Nasi sudah menjadi bubur!”

Mau tak mau ya dijalani saja, meskipun di situasi yang sulit untuk diterima.

Awalnya memang tak kuat rasa, untuk join bersama mereka.

Ada banyak kendala dan acara, namun bujuk rayunya seakan membuat hidup tanpa pegangan arah.

Lemah!

Begitu mudah mengikuti hawa nafsunya, untuk menolak saja sungkar untuk terucap, padahal itu penting baginya.

Jalanan sedang sepi dari pengunjung asalnya, mengukir sejarah dengan telapak tangan yang sama. Tapi hasilnya berbeda.

Entah kenapa tercipta berbeda, meskipun dari orang yang sama, pencipta yang sama, dan semuanya sama.

Tapi hasil akhir menunjukan bahwa itu beda, beda dari yang lainnya!

Ah … sudahlah! Terima saja apa kata mereka, ajakan mereka, hasutan mereka. Meskipun itu, Lemah!

Untuk sementara biar menjadi seorang yang tanpa arah, menjadi insan yang dipandang tak berguna.

Tapi tak mengapa, bermanfaatnya kita bukan manusia yang menentukannya, melainkan Allah SWT.

Biarlah lemah dan tak memiliki arah, yang terpenting adalah selalu memberikan apa yang Tuhan minta, menjalankan perintahnya, dan taat padanya.

Insan yang fana!

Komentar