Hembusan angin menerpa, berbarengan dengan
jiwa yang lemah!
Membuat insan kaku dan beku untuk
sementara.
Lemah!
Apa ini yang disebut dengan sampah? Yang
sangat mudah untuk direkah!
Tak terima rasa dengan ucapan-Nya
Namun, apalah daya, kata pepatah, “Nasi
sudah menjadi bubur!”
Mau tak mau ya dijalani saja, meskipun di
situasi yang sulit untuk diterima.
Awalnya memang tak kuat rasa, untuk join
bersama mereka.
Ada banyak kendala dan acara, namun bujuk
rayunya seakan membuat hidup tanpa pegangan arah.
Lemah!
Begitu mudah mengikuti hawa nafsunya, untuk
menolak saja sungkar untuk terucap, padahal itu penting baginya.
Jalanan sedang sepi dari pengunjung
asalnya, mengukir sejarah dengan telapak tangan yang sama. Tapi hasilnya
berbeda.
Entah kenapa tercipta berbeda, meskipun
dari orang yang sama, pencipta yang sama, dan semuanya sama.
Tapi hasil akhir menunjukan bahwa itu beda,
beda dari yang lainnya!
Ah … sudahlah! Terima saja apa kata mereka,
ajakan mereka, hasutan mereka. Meskipun itu, Lemah!
Untuk sementara biar menjadi seorang yang
tanpa arah, menjadi insan yang dipandang tak berguna.
Tapi tak mengapa, bermanfaatnya kita bukan
manusia yang menentukannya, melainkan Allah SWT.
Biarlah lemah dan tak memiliki arah, yang
terpenting adalah selalu memberikan apa yang Tuhan minta, menjalankan
perintahnya, dan taat padanya.
Insan yang fana!
Komentar
Posting Komentar