Langsung ke konten utama

ANTARA MIMPI DAN CITA-CITA





            Ketika Sekolah Dasar, sering kali kita ditanya soal mimpi dan cita-cita. Apa jawaban kita? Ia betul sekali, bermacam-macam yang di jawab, sangat bersemangat. Ada yang bilang jadi Polisi, Tentara, Dokter, Guru, bahkan tak khayal Presiden sekalipun.
            Ketika sudah dewasa, pemikiran mulai terbuka, di antara kita masih ada yang tetap memperthankan mimpinya, ada yang mengubah mimpinya. Apa dasarnya? Bisa jadi Lingkungan, Ekonomi, Motivasi serta Doktrin yang diberikan padanya. Perubahan itu bisa berubah lebih tinggi dan bisa berubah lebih rendah. Tergantung Motivasi dan Doktrin yang diberikan.
          Berbicara soal mimpi dan cita-cita, memang mengasikkan, mengkhayalkan sesuatu dan mampu untuk kita capai menjadi pelengkap dan tujuan dari mimpi dan cita-cita itu. Lalu ada yang bertanya. Apa sih bedanya mimpi dan cita-cita? Oke mari kita simak.
            Sebagian orang mengatakan mimpi itu seperti hayalan, tak mungkin terwujudkan, bahkan sangat mustahil. Sebagian yang lain mengatakan mimpi itu tak khayal seperti tidur, dan bangun melihat kenyataan yang sesungguhnya. Begitu juga dengan cita-cita, bervariasi. Ada yang bialng tujuan hidupnya, serta keinginan pencapain dalam kehidupannya.
            Menurut penulis sendiri, mimpi dan cita-cita itu berbeda. Mimpi hanya berupa rangsangan kita untuk memiliki ini, untuk menjadi ini, untuk mendapatkan ini, dan seterusnya. Tanpa di ikut sertakan dengan proses dan tindakan nyata. Dengan itu kita tidak bisa menyalahkan banyak orang yang mengatakan mimpi itu hanyalah hayalan belaka.
            Beda dengan cita-cita, di awali dengan mimpi, dan menemukan suatu tujuan dan target untuk mencapai mimpi itu, disertai dengan tindakan nyata melalui proses-proses untuk mencapai mimpi itu, inilah yang dinamakan cita-cita.
            Entah itu bentuknya seperti apa, tujuannya seperti apa. Hanya mereka yang memiliki mimpi dan cita-citalah yang tahu. Entah itu mulia, atau menghancurkan juga tidak ada yang tahu. Yang pasti tujuan dari cita-cita dan mimpi itu adalah menjadi orang sukses. Sukses masih umum, masih bisa menempatkan cabang-cabang untuk menuju kesuksesan seperti apa yang di mau para pemimpi dan pencita-cita.
            Ketika kita memiliki mimpi yang ingin dicapai, tentu banyak tantangan dan hambatan yang harus kita lalui. Di sinilah proses alam terjadi. Yang kuat dan kokoh tak akan berhenti, sedangkan yang lemah dan mengambang akan goyah. Mulailah ia menyalahkan ini, itu dan sebaginya.
            Ada banyak perbedaan antara orang benar-benar ingin mewujudkan mimpinya dengan orang yang hanya sekedar bermimpi. Pola fikir dan tindakan-Nya mampu kita baca dan nilai, mana yang sungguh-sungguh dan mana yang hanya sekedar.
1.      1. Berfikir Positiv
Orang yang sungguh-sungguh untuk mewujudkan mimpinya, ketika mengalami kesulitan pasti selalu berfikir positiv, “ini memang sulit, tapi aku akan terus melangkah dan mencobanya” fikiran ini semakin merangsang dirinya untuk terus melaju dan memperhitungkan apa yang akan terjadi kedepan, serta mempersiapkannya.
Sedangkan orang yang hanya sekedar bermimpi, ketika dalam prosesnya di timpa kesulitan mereka berfikir, “aku tak bisa melakukannya” begitu mudah untuk menyerah, tanpa usaha dan persiapan. Selalu memandang ujian dan cobaan sebagai penghalang yang tak mungkin untuk di lalui.
2.      2. Berani Ambil Risiko
Orang yang mempunya tekad, mimpi yang kuat selalu mengambil resiko, nekat, dan sikap berani yang selalu ia tonjolkan. Tak peduli apa yang harus ia lalui, badai, topan, dan bendungan lainnya. Ia akan lalui dengan sekuat tenaga dan fikiran. Ia yakin bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan, seperti setelah ada badai maka ada pelangi yang indah.
Lain hal dengan yang sekadar bermimpi, banyak buang waktu, banyak mikir dan kurang tindakan. Bahkan bisa dibilang tidak ada tindakan. Hanya menunggu uluran tangan, dan terpaku pada bantuan orang lain. Memang kita tidak bisa tanpa bantuan orang lain. Akan tetapi cobalah untuk berusaha semaksimal mungkin, soal bantuan kita serahkan pada yang memberi bantuan.
3.      3. Konsisten
Orang yang konsisten pasti memilki tujuan yang ingin dicapai, ada gools tujuan akhirnya. Tidak membuang-buang waktu, selalu memanfaatkan peluang yang ada dan menjadikannya sebagai jalan untuk mencapai tujuan itu.
Sedangkan dia yang selalu menunda dan tidak konsisten, maka tidak akan sampai pada tujuannya. Ralat, bisa sampai tapi dengan waktu yang lebih lama dengan orang yang selalu konsisten.
Setidaknya ada 3 poin yang dapat penulis jabarkan, antara orang yang benar-benar dengan mimpinya dengan orang yang sekedar bermimpi. proses dan perjalannya pasti berbeda, meski pun berproses pasti jalannya berbeda. Orang yang konsisten, berani ambil risiko dan selalu berfikir positiv akan melaju kencang kedepan, dengan perhitungan dan persedian yang telah disiapkan. Orang sukses, diawal pasti sudah mempersiapkan sesuatu untuk melawan tantangan yang akan di hadapinya. Harus ada yang di korbankan, untuk menjadi orang yang sukses.
Pepatah mengatakan, “Jangan Tangisi keadaan anda saat ini, tapi tangisilah mimpi anda, yang sampai saat ini, belum engkau perjuangkan”
            Ingat para pemimpi, jangan asal bermimpi, tapi benar-benarlah bermimpi, kejar tujuan yang anda inginkan. Terjang dan gapailah.

I have a dream.
What you dream?  


Komentar