Profesionalitas?
Sebuah pertanyaan mendasar mengenai hal itu adalah posisi di mana kita harus
lebih mendahulukan untuk mempertahankan suatu pekerjaan di suatu lingkungan dan
meminoritaskan sebuah perasaan yang sudah di bangun sejak awal pertemuan.
Bingung
juga sebenarnya, untuk membedakan ini profesionalitas atau hanya sekedar
menjaga sebuah image agar tidak di anggap sebagai manusia yang memakan
daging saudaranya sendiri. Jahat bukan? Itulah realitanya. Namun, terlalu dini
rasanya untuk menyudutkan suatu pihak yang merasa bahwa merekalah yang benar.
Tanpa memandang lebih dalam dan jauh, apa yang terjadi sebenarnya.
Kita
terlalu tabu dengan hal itu, sehingga menyebabkan otak ini bekerja keras untuk
menilai prilaku sosial yang mereka lakukan. Kebiasaan kita juga sebenarnya
selaku manusia, terlalu sibuk untuk mengurus kepribadian orang lain, sampai
lupa bahwa ada sisi yang kurang di dirinya sendiri yang perlu di perbaiki tanpa
dia ketahui.
Kenapa?
Ya mereka terlalu berlebihan dalam menilai orang lain, coba saja ia lebih
memperhatikan apa yang kurang di dirinya sendiri, pasti ia akan sibuk untuk
memperbaikinya. Ini sebenarnya yang perlu di ciptakan, setiap kita pasti
memiliki kekurangan. Jadi, jangan pernah untuk menghakimi orang lain atas
tindakan yang mereka lakukan, baik ia profesionalitas atau pun tidak. Karena
kita tidak tahu, apa alasannya melakukan hal itu.
Sebagai
objek pembicaraan, kita juga harus paham! Untuk tidak berlebihan dalam
menjalankan sebuah perasaan, cobalah untuk mendahulukan pekerjaan dan tanggung
jawab yang sedang di lakukan saat ini, sehingga tercipta sebuah prestasi kerja
yang luar biasa nantinya.
Ingat!
Semua ada masanya, dan kita pasti akan di hadapi oleh masa itu, dan kita juga
akan di tinggal oleh masa itu. Jadi, jangan sia-sia kesempatan untuk di masa
ini, karena kita tidak tahu bisa ketemu lagi atau tidak dengan apa yang kita
rasakan saat ini.
Komentar
Posting Komentar