Langsung ke konten utama

Habis Gelap Timbullah Terang, (R.A Kartini)

 


R.A Kartini merupakan seorang wanita tangguh yang tak pernah mengenal kata lelah. Sosoknya menjadi panutan wanita Indonesia maupun mancanegara atas keberaniannya dalam menghadapi situasi yang tak biasa baginya. Sosok wanita pertama yang memerdekakan wanita dari perbudakan di bumi Indonesia. Tidak heran, jika ia berhasil mendirikan sekolah perempuan pertama di Jawa dan menjadi guru untuk mengajarkan kepada mereka cara membaca, menulis, menjahit, memasak, dan berbagai keterampilan lainnya.

Meskipun lahir dari kalangan bangsawan, R.A Kartini merupakan sosok perempuan yang mencintai kesederhanaan, bersahaja, dan tidak mau menggunakan status dan derajatnya untuk menindas dan mempertegas hidupnya. Ada ciri khas tersendiri yang ia lakukan untuk memperkenalkan siapa dirinya, bukan dengan harta apalagi pangkat semata.

Sosok wanita yang tidak pernah berhenti belajar, dan selalu mempelajari hal-hal yang baru baginya, untuk membuka cakrawala dan memperluas pemikirannya. Dia merasa bahwa pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan. Meskipun ia sudah tidak sekolah, namun ia tetap belajar secara mandiri melalui buku-buku dan koran-koran yang ia baca setiap harinya.

Maka dia pernah mengatakan sebuah pepatah, “Habis Gelap Timbullah Terang”. Itu sebuah contoh kecil, yang menjadi motivasi bagi kaum muda perempuan waktu itu hingga sekarang, yang memperjelas bahwa tidak ada yang abadi di dunia, serta mempertegas bahwa pria dan wanita itu sama, sama juang-nya, sama pengorbanannya, dan sama semangatnya, hanya tugas rumah tangga saja yang berbeda.

Habis gelap timbullah terang, sebuah ungkapan yang menggambarkan bahwa tidak ada yang tetap dunia ini. Sebab kenapa, karena tidak melulu kita dihadapkan dengan hal yang berbau gelap, atau tidak selalu kita di hadapkan dengan hal-hal yang memancarkan cahaya. Semua ada masanya, dan di setiap masa kita akan melewatinya, dan kita tidak akan pernah menetap di masa itu.

Bisa jadi saat ini kita dalam naungan masalah, bertubi-tubi terkena tempaan dari Yang Maha Kuasa, dan lain sebagainya. Ingat! Hal itu akan kita lalui, seberat apapun masalah kita, sebanyak apapun problem kita semua akan teratasi dan terlewati.

Begitu juga dengan kesenangan, kebahagiaan, dan lain sebagainya, semua itu juga ada masanya, dan di setiap kita pasti melaluinya dan akan melewatinya. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan moment itu menjadi hal yang sangat berkesan, dan mengambil hikmah serta pelajaran dalam mengarungi kehidupan sementara kita.

 

Komentar