Langsung ke konten utama

Berhentilah berharap

 



Menaruh harapan pada manusia, adalah seni sederhana untuk menderita. Cara yang diimplementasikan saat ini adalah sebuah hal yang tidak patut untuk di laksanakan, tidak patut untuk di contoh dalam melangkah jauh ke depan. Karena hal yang kita kerjakan saat ini akan berpengaruh terhadap apa yang kita dapatkan kelak.

Terlalu berharap akan penilaian orang lain adalah salah satu bentuk ketidak percayaan terhadap diri sendiri. Akibatnya akan depresi dengan penilaian yang berlebihan dari orang lain yang apabila kita acuhkan, akan mengantarkan kita keluar dari jebakan pengharapan terhadap manusia.

Memang sulit rasanya untuk tidak bergantung pada manusia, karena memang itu sudah menjadi fitrahnya manusia. Dia yang berharap dan dia juga yang merasa di kecewakan, akibatnya rasa kecewa itu semakin menjadi-jadi dan menghancurkan dirinya sendiri.

Sadar akan perbuatan itu, akan menaruh perhatian lebih kepada tujuan hidup kita, bukan pengharapan terhadap manusia. Sibukkan diri kita dengan hal-hal yang menjadi penunjang untuk mencapai tujuan dalam hidup kita.

Jika kita terus berharap, maka penderitaan itu tidak akan pernah hilang dari kehidupan kita, selalu hadir dengan sendirinya, bukan salah mereka atau pun yang lainnya, tapi salah diri kita sendiri yang bergantung pada tempat yang salah.

Padahal, ada tempat yang sudah tersedia untuk kita mengaduh, bersimpuh, dan mengeluarkan semua hal yang ada dibenak kita, Dia siap untuk mendengarkan setiap keluh kesah yang kita sampaikan padanya. Dialah tempat untuk kita berharap, tiada tempat yang lebih sempurna kecuali Dia. Maka utarakanlah padanya, jangan sesama manusia, nanti kamu akan merasakan penderitaan yang luar biasa.

 

 

Komentar