Hening malam yang menyelimuti naluri dan hati. Berpijak pada bumi, yang di sinari oleh bulan yang berseri.
Tidak ada
tujuan yang tampak jelas, hanya jalan setapak yang memediai. Aku tampak puas
akan kehadirannya malam ini, meskipun hanya sesaat, sesingkat, namun sangat
berarti.
Ia hadir di
antara bintang yang berkedip, menampilkan sepercik cahaya yang sungguh sangat
berarti.
Hati kecil
pun berkata, 'Sungguh indah hadirmu. namun, menyiksaku tat kala kau pergi.'
Iya! aku tak
kuasa menopang diri agar tidak rapuh, menadah air mata yang mengalirkan diri
agar tak terjatuh, dan menahan rasa yang ingin selalu denganmu seutuh.
Tolong!
jangan biarkan aku untuk merindu. Karena kehadiranmu selalu kutunggu, meskipun
hanya sepercik cahaya yang engkau kirimkan untukku.
"Karena
aku, selalu ingin bersamamu!" Ucap malam pada siang, yang selalu berganti
peran.
Komentar
Posting Komentar