Langsung ke konten utama

Hujan di bulan Desember

 



Hujan di bulan Desember, bukan seperti hujan di bulan Juni.

Hujan di bulan Juni, menceritakan kisah kasih dua sejoli. Penuh, akan indahnya syair-syair di setiap kalimat yang disaji.

Hujan di bulan Desember, bukan hanya menjatuhkan air mata, akan tetapi lebih dari itu. Penuh duka, penuh makna, penuh korban, dan penuh akan arti kesabaran.

Di bulan Desember, kita sudah melihat bagaimana Tuhan menurunkan rahmat-Nya, menurunkan cobaan-Nya, menurunkan ujian-Nya, dan lain sebagainya. Supaya apa? Supaya kita bisa mengambil pelajaran darinya, mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada.

Banyak kasus yang sudah di unduh-Nya, menyebar luas di dunia maya, sebagian kita merasakan dampak dari apa yang sudah di turunkan-Nya, serta sebagian dari kita hanya bisa berdo’a dan menaruh simpati kepada mereka.

Baru-baru ini, mungkin kita sudah melihat bagaimana Tuhan menurunkan ujian-Nya di Negara kita, salah satu gunung tertinggi di Jawa, dan juga salah satu gunung berapi tertinggi di negara kita. Kembali mulai berulah, maka berdampak kedaerah sekitarnya.

Bukan hanya sekali, namun sudah berkali-kali ia menampakkan dan meluapkan emosinya. Dengan cara apa? Dengan cara mengeluarkan lava dan laharnya.

Air mata pun berguguran jatuh dari tempatnya, banyak makhluk bernyawa mengakhiri hidupnya. Bukan kemauan mereka, namun takdirlah berkata.

Semoga mereka, yang mengalami dampaknya, diberikan kesabaran, keikhlasan, dan ketulusan dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya.

Komentar

Posting Komentar