Merasa apa yang perlu dirasa

 

Liburan memanglah menyenangkan, bisa menghabiskan waktu dengan tenang, tanpa tekanan, tanpa dorongan, dan tanpa perintah yang sangat menegangkan.

Liburan? Tujuan awal ingin lari dari hingar bingar pekerjaan, yang selama ini menghadang fikiran untuk bisa berkreasi lebih tentang kehidupan.

Liburan? Sebuah tujuan yang semua orang inginkan, entah liburan dihabiskan berdiam diri di rumah, berjalanan bersama keluarga, mendaki bersama teman, atau ke pulau dengan mereka yang memiliki hobi yang sama.

Di mana pun kamu menghabiskan waktu untuk liburan, aku selalu mendoakan, semoga mendapatkan apa yang ingin didapatkan, mendapatkan tujuan dan niat awal untuk melakukan suatu liburan, dan lain sebagainya.

Namun apalah arti dari sebuah liburan, jika kita tidak bisa mengambil pelajaran! Berkelana di negeri orang, daerah orang, tempat orang yang memang asing bagi kita. Menjejali hal yang belum pernah kita jejal, mencoba hal apa yang belum pernah kita coba, dan melangkahkan kaki ke tempat yang belum pernah kita pijak.

Namun apalah arti dari sebuah liburan, jika kita pergi mendaki, menjelajah, atau ke pulau sekalipun, tapi kita tidak bisa menikmati perjalan yang sedang kita lalui, menikmati pemandangan alam yang di sajikan secara luas mata memandang, dan tidak bisa menikmati arti dari sebuah liburan itu.  

Percuma saja, jikalau jasad yang nampak jelas ada di tempat piknik atau liburan, sedangkan otak masih ada di rumah, yang memikirkan banyak sekali pekerjaan, yang berdosa sekali rasanya jika kita tinggalkan.

Hey! Coba lepaskan hal itu terlebih dahulu, kita nikmati beberapa hari di tempat persinggahan ini. Matikan handphone, tutup dulu buku catatan pekerjaan yang menumpuk, dan hal apapun yang mengganggu liburan kita kali ini.

Di sini bukan hanya ada aku dan kamu, tapi di sini, ada kita semua, orang-orang yang memiliki tujuan yang sama, dengan masalah yang berbeda.

Semoga, dan semoga, apa yang kamu ingin dapatkan di tempat ini bisa engkau dapatkan, berjalan bersama, bergandeng bersama, menikmatinyapun bersama, meskipun apa yang di rasa berbeda-beda.