Langsung ke konten utama

SETITIK SENYUM DI WAJAHMU

 



Pagi yang damai membersamai waktu itu, menikmati puing-puing kebahagiaan yang akan tercipta dalam sekejap. Tuhan punya rencananya tersendiri untuk melihat kemekaran indah yang tercipta di wajah hambanya, senyum yang tanpa indikasi dan provokasi, menunjukan eksistensinya dan mengklaim bahwa dia bahagia benar-benar bahagia.

Sulit untuk kita berikan dengan sekejap mata untuk teman dekat misalnya, kekasih, keluarga, bahkan orang tua.  Itulah salah satu kekuatan yang di miliki Tuhan, untuk membuktikan Dialah segalanya, yang memiliki alam semesta ini, dan ini juga membuktikan bahwa semua mahluk yang diciptakannya adalah bentuk kasih sayangnya kepada para hambanya, dan harus ia bahagia kan semuanya.

Tanpa melihat pangkat, jabatan, harta, tahta dan lain sebagainya. Ini menunjukan bahwa kita semua sama di mata Tuhan sebagai hambanya yang harus ia kasih dan sayangi, tanpa melihat seberapa kaya dan miskinnya kita, tanpa melihat seberapa bagus dan buruknya kita, dan lain sebagainya. Karen Tuhan tahu, di posisi sekarang inilah hambanya akan bahagia, dengan segala cara dan pengorbanannya.

Namun, tingginya ekspektasi membuat hamba ingin lebih dari ini, padahal senyum bahagia sudah menghampiri. Kurangnya bersyukur akan nikmat yang sudah diberikan merupakan benih-benih timbulnya cikal bakal kefakiran untuknya.

Tidak pernah memikirkan bahwa Tuhan itu lebih tau dari kita, dia yang menciptakan kita dengan segala resiko yang ada, bahkan menjadikan kita sebagai khalifah di bumi untuk menjaga dan merawat apa yang ada di bumi ini. Namun kurangnya rasa syukur membuat kita menjadi kufur.

Coba renungkan kembali, kita tidak perlu lebih untuk mengukir senyum di wajah yang lugu ini, cukup menikmati apa yang sudah berikan, bersyukur akan kebahagiaan kehidupan yang sudah Tuhan rencanakan untuk kita. Setiap kita punya masa, maka jangan heran kalau ada sedikit perbedaan Tuhan memberikan kebahagiaan kepada kita, karena setiap zaman dan masa pasti berbeda kondisi yang dihadapi. Untuk itu syukuri dan nikmati, maka tercipta senyum indah dan bahagia luar biasa, memancarkan keindahannya di wajah kita.

 

“Semua hamba sama, namun cara bahagia setiap hamba itu berbeda, maka jangan salahkan Tuhan jika memposisikan kita berbeda-beda. Tapi tujuannya tetap satu, ingin melihat kita sebagai hambanya bahagia.”   

Komentar