Langsung ke konten utama

AKAN DATANG GILIRAN KITA



Kabar pilu dan duka menyelimuti rasa, setidaknya ada sekitar 56 orang yang pulang ketempat yang mana kita akan menyusuri mereka. Tak ada yang menduga dan tak ada yang menyangka hal itu akan terjadi. Mereka yang mendahului kita berfikir bahwa esok mereka masih ada, bercanda tawa dengan sanak keluarga, lontar cerita dengan teman kerja, dan lain sebagainya.

Namun qodarulloh, Allah memiliki rencana yang sangat baik, dan rencana itu sangat tertutup rapat, kelak kita semua akan dikirim ketempat yang abadi, ketempat yang sudah dijanjikan kepada kita semua. Pengiriman tersebut mungkin maksud Allah tidak mau melihat dan tidak mau kita melakukan dosa lebih banyak lagi, dan Allah tidak mau kita melakukan kerusakan lebih parah lagi, cukup sudah apa yang telah di lakukan, semoga itu bisa menjadi pelajaran, bagi kita semua.

Allah berfirman, yang artinya: ”Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati, melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya”. (Q.S Ali Imron:145).

Skenario Allah sungguh luar biasa, setiap yang bernyawa pasti akan meninggal, waktu dan tempat tidak ada yang tahu, juga bagaimana cara kematian kita tidak ada yang bisa menduga. Sebab merupakan sebuah ketetapan yang hanya diketahui Allah sebagai penciptanya.

Tidak ada satu pun ciptaan Allah yang tidak akan merasakan kematian, bahkan malaikat yang bertugas mencabut nyawa pun juga akan merasakannya, dan hanya Allah yang Maha Hidup. Yang akan hidup sebelum dan sesudah hari akhir nanti.

Kematian adalah jalan awal dari kehidupan abadi manusia, disinilah benar-benar kehidupan, soal tempat baik atau buruk itu tergantung apa yang kita perbuat di dunia ini. Balasannya kelak akan di pertanggung jawabkan.

Allah Berfiman, “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melalaikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika demikian (kamu terhindar dari kematian) kamu hanya akan mengecap kesenangan sebentar saja,” (Q.S. Al-Ahzab:16).

Di ayat yang lain juga dikatakan, “apabila telah tiba waktunya yang ditentukan bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkan barang sesaatpun dan tidak pula mendahulukannya.” (An-Nahl:61).

Sehebat apapun manusia menghindar dari kematian, bahkan sekecil apapun tempat berlindung manusia jika sudah waktunya pulang, mereka tak akan kembali lagi. Manusia mampu menciptakan berbagai teknologi canggih di masa ini, yang mampu meminimalisir dampak bencana atau kerusakan yang ditimbulkan hasil ulah manusia itu sendiri. Pepatah mengatakan, “sepandai-pandainya Tupai melompat, pasti akan jatuh juga.” Begitu juga manusia, sekuat apapun hamba mencoba untuk menghindari kematian, jika Allah sudah berkehendak, tidak ada yang bisa lari dan berlindung dari takdir itu.

Mari jadikan sebab musabab yang telah terjadi ini, sebagai muhasabah bagi diri kita untuk selalu memperbaiki amal perbuatan di dunia ini. yang akan menjadi tolak ukur di mana kelak kita akan ditempatkan.

Semoga kita yang masih diberikan kesempatan untuk menghirup oksigen yang disediakan secara gratis ini, kelak dipulangkan dengan keadaan khusnul khotimah. Serta ditempatkan ditempat yang terbaik.

 

 

Komentar