Langsung ke konten utama

KEINGINAN DAN NAFSU

 



Secara bahasa, nafsu adalah kecintaan terhadap sesuatu sehingga rasa cinta itu bisa menguasai hatinya. Rasa itu sering menjerumuskan orang terhadap hal-hal yang melanggar aturan. Sedangkan secara syariat, dia diartikan sebagai sifat yang mendorong untuk menyukai sesuatu dengan cara yang berlebihan, sehingga keluar dari ajaran.

Nafsu tidak bisa untuk di hilangkan, karena nafsu adalah bagian dari manusia. Tapi jika berlebihan ia akan menyesatkan, maka dari itu belajar untuk menundukkan dan menjinakkan hawa nafsu, agar ia bisa di kontrol dan tidak membuat keonaran yang akan menjaga pemiliknya.

Nafsu sungguh besar dampaknya, orang yang terus mengikuti nafsunya tidak akan pernah mementingkan aturan yang ada, baik agama maupun negara. Hawa nafsu terus ia jadikan sebagai tolak ukur dalam melakukan suatu hal. Padahal Syaikhul islam Rahimahullah berkata, “Fondasi agama adalah mencintai karena Allah, menjauhi karena Allah, membenci karena Allah, mendukung karena Allah, takut karena Allah, memohon pertolongan karena Allah, berharap dan memberi karena Allah, dan menghalangi juga karena Allah.”

Semuanya karena Allah, bukan hawa nafsu semata. Jangan jadikan diri kita sebagai budak hawa nafsu. Tapi cobalah untuk bisa menjinakkan hawa nafsu, sehingga ia bisa menjadi teman perjuangan yang akan menghantarkan kita ke tempat peristirahatan terakhir dengan selamat.

Jika sekarang sedang bergelut dengannya, dan susah untuk melepaskannya. Cobalah untuk melakukan hal-hal bermanfaat yang membawa kita ke dalam aktifitas yang positif, sehingga kita lupa akan perintahnya yang menjauhkan kita pada Sang Pencipta.

Bukankah Allah sudah menjanjikan kepada kita sebagai hambanya yang bisa menahan diri dari hawa nafsu, akan di berikan ganjaran yang luar biasa, “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu, maka sesungguhnya syurgalah tempatnya.” (QS. An-Naziat: 40-41).

Allah tidak pernah ingkar terhadap janjinya. Maka lakukanlah, tinggalkan hal-hal yang tidak ada manfaatnya bagi kita. Semoga Allah selalu membimbing hati kita, dan kita mampu menundukkan hawa nafsu dengan sebaik-baiknya.

Tuhan (Allah), hanya engkaulah tempat memohon pertolongan. Sedangkan yang ada ini, adalah perantara yang engkau kirimkan untuk mendapatkan ampunan, dan hidayah dari Mu.

 

Komentar