Mungkin,
kata maafku saat ini tidak akan bisa meredakan suasana. Mungkin, kata maafku
kali ini akan membuatmu semakin murka. Mungkin, kata maafku saat ini hanya akan
membawa luka.
Tidak
apa! Jika saat ini engkau memintaku untuk pergi, jujur aku tidak akan pergi.
Karena masih ada janji yang harus aku tepati. Jika saat ini engkau memintaku
untuk menjauh, jujur aku akan semakin dekat denganmu. Karena menjauh darimu
bukanlah caraku untuk menyelesaikannya.
Aku
hanya ingin engkau menoleh akan keberadaanku! Meskipun engkau tak menganggapku
ada, tak pernah menganggap perjuanganku yang tampak di depan mata. Meskipun
demikian, aku tetap terima keadaan yang ada. Karena aku tahu, Tuhan belum
membuka hatimu yang sebenarnya.
Sampai
kapan pun aku akan tetap bertahan, kecuali Tuhan yang memisahkan. Sekuat apapun
engkau memintaku untuk pergi. Percayalah, semakin banyak cara yang akan aku
lakukan untuk tetap bersamamu lagi.
Tidak
apa saat ini engkau benci dan mencaci maki! Tidak apa saat ini engkau cuek dan
terus ngambek! Tidak apa saat ini engkau ilfeel dan menganggapku kerdil.
Aku terima semua tuduhan itu. Yang penting engkau bahagia, bahagia seakan telah
menghancurkanku.
Namun
sesungguhnya aku tidak pernah bosan untuk terus bisa membuatmu bahagia,
meskipun tidak pernah engkau anggap ada.
Sampai
saat ini aku tetap bahagia, meskipun engkau berbeda.
Sampai
saat ini aku tetap bersyukur, meskipun kehadiranku membuatmu kufur.
Percayalah,
jika waktunya sudah tiba nanti. Tuhan pasti memuluskan langkahku untuk bahagia
denganmu.
Percayalah,
bahwa perjuanganku ini tidak akan pernah sia-sia. Meskipun nanti Tuhan tidak menakdirkan
kita untuk bersama.
Satu
hal yang harus kau ingat! Bahwa Tuhanlah yang membolak balikan hati kita. Bisa
jadi saat ini engkau sangat benci dengan kehadiranku, tapi kemudian hari engkau
malah bercari-cari akan posisiku. Bisa jadi sekarang engkau terus menyuruhku
untuk pergi, tapi kemudian hari engkau malah mengurungku dipelukanmu, agar aku
tidak pergi jauh.
Ingat!
Segala kemungkinan akan terus terjadi. Karena kita hanyalah pelaku perencana, bukan
yang membuat rencana.
Komentar
Posting Komentar