Aku
punya teman, sebut saja dia Mr. A, bersama dengannya sejak Sekolah Dasar dulu,
hingga menempuh Pendidikan Tinggi saat ini. aku pernah serumah dengannya,
pernah satu organisasi dengannya, pernah berbagi cerita dari yang bahagia
hingga ke duka.
Malam
ini aku sedikit bercengkerama dengannya, membahas sedikit perihal dunia dengan
tujuan menjadi kaya. Kaya dalam artian bukan hanya tentang harta, melainkan
candu menolong sesama.
Bermimpi
untuk kaya tidaklah masalah. Bisa jadi kaya yang nantinya akan menolong sesama
manusia, bisa jadi nantinya akan menjadi tangan ketiga untuk membantu manusia
yang sedang menunggu uluran tangan darinya.
Cukup
mulia cita-citanya, bukan hanya memikirkan dirinya saja, melainkan memikirkan
umat yang tak terhitung jumlahnya. Bukan hanya berbagi kata-kata, tapi juga
ikut mengimplementasikannya.
Kesehariannya
sekarang, selain berbisnis juga diisi dengan hal-hal yang mendekatkan diri
dengan Tuhannya. Mengingat dia berujar, “Aku memang bermimpi untuk menjadi
kaya, bergelimangan harta, dan mampu membantu sesama. Menjalankan hal itu semua,
bukan berarti aku harus meninggalkan perkara wajib yang telah diperintah
oleh-Nya. Berjuang keras di dunia itu memang sudah fitrahnya manusia, sebelum
nanti kita hidup abadi di alam yang telah dijanjikan oleh-Nya.”
“Dalam
membantu sesama, memang banyak cara. Namun cara ini adalah pilihanku saja, atas
pertimbangan yang ada, dengan memikirkan banyak hal untuk melaluinya. Pastinya aku
sudah mempersiapkan segala cara, agar ketika gagal di satu cara, bisa mengambil
langkah yang lainnya.”
Begitulah
apa yang diutarakannya, berjuang keras, melawan omongan pedas, hanya ingin membantu
orang-orang yang tertindas. Semoga Tuhan membalas sesuai apa yang telah engkau tunas,
semoga Tuhan ganti sebanding dengan apa yang engkau kuras.
Banyak
manusia ingin menjadi baik, tapi lupa untuk berbuat baik!
Komentar
Posting Komentar