Langsung ke konten utama

AGAMA BUKAN ASPIRASI TAPI INSPIRASI

 



 

            “Akan Menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi”, Yaqut Cholil Qoumas atau sering disapa dengan Gus Yaqut.

           Tidak ada yang menyangka bahwa Kepemimpinan Presiden Jokowi akan me-Reshuffle beberapa kabinetnya di Indonesia Maju. Setidaknya ada enam kabinet yang akan dirombak ulang setelah menjabat setahun lebih di Kabinet Indonesia Maju ini.

            Yang menjadi sorotan penulis adalah naiknya keponakan Gus Mus menjadi salah satu pengganti Menteri yang akan di Reshuffle, beliau akan menggantikan Fachrul Razi Mentri Agama sebelumnya. Pengangkatan ini tentunya memiliki dasar yang kuat dan alasan yang matang kenapa Presiden Jokowi memilih Yaqut Cholil Qoumas atau biasa dipanggil Gus Yaqut sebagai pengganti mentri sebelumnya.

       Track record Gus Yaqut sebelumnya tidak diragukan lagi soal kepemimpinannya, selain mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Ansor, beliau juga mengabdi sebagai wakil rakyat. Yakni terpilih sebagai anggota DPR-RI 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah X. Yang bertugas dalam Komisi II- Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertahanan dan Reforma Agraria.

          Kita sadari bahwa, agama menjadi polemic dalam beberapa tahun belakangan ini, dan penulis rasa bukan hanya tahun-tahun belakangan ini, akan tetapi puluhan atau ratusan tahun sebelumnya isu agama juga menjadi perbincangan. Namun yang kita sadari bahwa menguaknya isu tentang negara Islam di Negara ini timbul dalam beberapa tahun belakangan, dan banyak pengelompokan-pengelompokan terjadi di dalam agam Islam itu sendiri. Ada yang menamainya sebagai Islam Radikal, Islam Garis keras, Islam Garis Lurus, dan Islam-islam lainnya. Lebih parahnya lagi ada Sebagian dari kelompok-kelompok tertentu mengkalim bahwa merekalah yang benar, dan agama Islam mutlak keberadaannya di negara ini.

            Ini menjadi tugas yang paling super bagi mentri agama selanjutnya, meredam Isu-isu tersebut dan mengembalikan marwah Islam itu sendiri yang mana dikenal sebagai agama yang rahmatanlil’alamin, damai dan saling mencintai sesama muslim dan saling menghargai sesama manusia sehingga tercipta ukhuwah Islamiah, Ukhuwah Wathoniah, dan ukhuwah Basyariah.

            Mengutip dari Web nasional.konten.co.id, yang memaparkan beberapa rencana kerja Gus Yaqut saat resmi menjabat Mentri Agama.

            Pertama, akan menjadikan agama ini sebagai Inspirasi bukan Aspirasi.

            Kedua, meningkatkan Ukhuwah Islamiah kaena masyarakat kita mayoritas muslim.

            Ketiga, meningkatkan Ukhuwah Wathoniah alias cinta tanah air, dan semua agama di Indonesia terlibat dalam pergolakan kemerdekaan.

            Keempat, meningkatkan Ukhuwah Basyariah atau persauda raan dan persatuan sesama umat manusia.

            Terakhir, beliau akan berupaya memajukan Pendidikan agama yang termasuklah didalamnya pondok pesantren, beliau akan mendorong agar pesantren bisa lebih maju dan mandiri serta melahirkan kader-kader terbaik bangsa yang akan memberikan sumbangsihnya bagi bangsa, agama, dan negara.

            Semoga setiap Langkah beliau di berikan kemudahan, dan apa-apa yang telah menjadi rencana kerja beliau selama masa bakti di Mentri agama dapat terealisasikan. Sehingga dapat meredam tanda tanya yang belakangan ini sangat ribut di bicarakan.

            “DI HINA TAK TUMBANG, DI PUJI TAK MELAYANG”

Komentar