Langsung ke konten utama

Interaksi!


 

Akhir-akhir ini, aku bertemu dengan seorang kawan yang sedang bergulat pada tugas akhirnya. Mondar mandir di perpustakaan, katanya si mencari referensi yang dapat dipertanggungjawabkan. Setelah itu, sering keluar masuk ruangan pejabat tinggi di kampus tempat ia mengenyam pendidikan, katanya sih ingin bimbingan.

Namun beberapa hari ini kulihat dia tidak seperti biasanya, semangatnya mulai memudar, kerja kerasnya mulai menurun, bahkan sering bermalas-malasan di kontrakan. Katanya sih gara-gara dosen pembimbing yang susah untuk diajak komunikasi, buat janji hanya untuk memenuhi harapan bukan untuk ditempati, bahkan ketika sudah di depan ruangan dan berpapasan dengan orang yang bersangkutan, malah disuruh pulang dengan alasan, “Bapak, masih ada kegiatan!” atau, “Bapak, masih ada urusan, nanti saja, ya!” Mudah sekali menyatakan, namun sulit untuk mempertanggungjawabkan.

Kadang aku juga merasa iba melihat teman sedang diuji kesabarannya. “Lapor saja sama Kaprodi, biar diganti pembimbing yang baru, dan memudahkanmu untuk berinteraksi soal skripsi yang sedang engkau garap ini.” ujarku memberi saran.

Dia hanya menjawab, “Iya.” Tapi tidak ada tindakan nyata yang keluar darinya, masih saja kulihat ia bergulat dengan handphone dan kasur indah miliknya.

“Hei, jika kau begini terus, kapan masalahmu bisa habis, bukankah tugas akhir ini salah satu hal yang harus engkau selesaikan, sebelum engkau pulang dengan membawa berita gembira pada orang-orang yang sudah lama menunggu hasil perjuangan.” ujarku demikian.

“Bukankah tugas ini yang harus kamu selesaikan? hal yang sudah kau mulai, sangat disayangkan jika kau tinggal. Mana rasa tanggung jawabmu kepada orang-orang yang sudah percaya padamu. Ia menunggu dengan rasa haru, dan tak sabar untuk bertemu denganmu.”

“Ini adalah salah satu hal yang harus kau hadapi, halangan ini hanya bagian terkecil untuk mencapai apa yang kau inginkan kemudian, jikalau kau terus bermalas-malasan, dan tidak ada niat untuk menyelesaikan, sampai kapan pun akan tetap begini, bahkan malah memperburuk kedaan.  Saranku, segera engkau selesaikan, sebelum timbul penyelesaian.” Ucapku panjang lebar padanya. 

Entah masuk atau tidak, yang pasti tugasku sebagai teman sudah terealisasikan. Sisanya tinggal dia yang memikirkan, mau lanjut, atau berhenti tengah jalan.

Buat orang-orang penting, berilah kami kemudahan dalam berinteraksi, agar tidak ada aksi yang terhenti. Supaya kami bisa menjalankan amanah ini dengan hati-hati, dan menyelesaikannya dengan secara teliti. Agar tidak ada penyesalan di suatu hari nanti.

Terima kasih🙏

Komentar